INILAH ALASAN MENGAPA MAKAN DAN MINUM
TIDAK BOLEH SAMBIL BERDIRI
Dalam
hadist disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri”. Dari segi kesehatan.
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah
suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa
lewat) dan menutup.
Setiap
air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di
ginjal. Jika kita minum sambil berdiri. Air yang kita minum otomatis masuk
tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih
itu terjadi pengendapan di saluran speanjang perjalanan (ureter). Karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya bencana.
Betul,
penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang sungguh berbahaya.
diduga diakibatkan karena Susah kencing, jelas hal ini berhubungan dengan
saluran yang sedikit demi sedikit tersumbat tadi.
Dari
Anas r.a. dari Nabi saw.: “Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil
berdiri”. Qatadah berkata, “Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan.
Ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk.”
Pada
saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada
dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia
akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan
keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan
menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi
pencernaan.
Adapun
rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada
sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia
pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat azas darurat!
Manusia
pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat
saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada
tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja
yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara
bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang
merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan
ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan
tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk
menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Makanan
dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf
yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar
pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi
secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal
inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung,
sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu
pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan
dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat
bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan
dengan makanan atau minuman yang masuk.
Sebagaimana
kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada
tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan
terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan,
dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
Diriwayatkan
ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang
dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang
perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu
berkata: “Lihatlah orang itu duduk seperti budak.” Maka dijawab oleh Rasulullah
s.a.w.: “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti
makan budak.” Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan.
Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh
Rasulullah sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya Aku tidak makan secara
bertelekan” (HR Bukhar).
Ada
tambahan yang mungkin sama tapi pendapat
Bahaya
Minum Sambil Berdiri
Menurut
Ibnul Qoyyim (seorang ulama yang juga pakar kesehatan dalam Islam), ada
beberapa akibat buruk kalau minum sambil berdiri. Selain nggak bakal bisa
memberikan kesegaran pada tubuh secara optimal, air yang masuk kedalam tubuh
akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Hal ini dikarenakan air yang
dikonsumsi nggak tertampung di dalam lambung yang nantinya akan dipompa oleh
jantung untuk disalurkan keseluruh organ-organ tubuh. Karena itu air nggak akan
menyebar ke organ-organ tubuh yang lain. Padahal menurut ilmu
kedokteran,delapan puluh persen lebih dari tubuh manusia terdiri dari zat cair.
Tulang-tulangpun
bahkan mengandung air sebanyak tiga puluh sampai empat puluh persen. Kalau
pembuangan air dari dalam tubuh lebih besar daripada pemasukannya, maka bakal
dehidrasi (kekurangan zat cair dalam tubuh). Begitu juga kadar air dalam
jaringan tubuh diatur dengan nggak tepat. Jika terdapat selisih sepuluh persen
saja maka gejala-gejala serius akan timbul. Kalau selisih ini mencapai dua
puluh persen maka seseirang bisa mati.
Sistem
Pencernaan
Terus,
apa efek lainnya kalau tetap minum nggak duduk?
Jadi
begini, pada dasarnya air yang masuk dengan cara duduk (minum duduk) akan
disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang
bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita
minum bakal disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah,
Jika kita minum sambil berdiri, Air yang kita minum, akan masuk ke tubuh tanpa
disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung
kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah
yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Dari
Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya beliau melarang
seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?”
beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)
bersabda
Nabi dari Abu Hurairah,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian
lupa, maka hendaknya ia muntahkan !”
(HR.
Muslim)
Rahasia
Medis
Dr.
Abdurrazzaq Al-Kailani berkata:
“Minum
dan makan sambil duduk, lebih sehat,
lebih
selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang
akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil
berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus,
menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama
maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan pernah
sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah berdiri, maka itu
dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh
sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat
hanya sekali karena darurat!
Begitu
pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak
etis
dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.
Dr.
brahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan
tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu
mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan
dengan sempurna. Ini merupkan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua
susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa
mencapai ketenangan yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan
ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang
dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima
makanan dan minum dengan cara cepat. Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan
minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf
yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak
tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi
ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak
berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak
mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu
pula makan dan minum berdiri secara terus –menerus terbilang membahayakan
dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat
bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan
dengan makanan atau minuman yang masuk. Air yang masuk dengan cara duduk akan
disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang
bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita
minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah.
Jika kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung
menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi
pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di
ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu
penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sebagaimana
kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada
tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan
terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan,
dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
DEMIKIIAN
INFORMASI YANG DAPAT KAMI SAMPAIKAN ...SEMOGA KITA MENGAMALKANNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI AMIN..